Sabtu, 20 Oktober 2012

HENTI JANTUNG

HENTI  JANTUNG (CARDIAC ARREST )


 
Pengertian :
  • Terhentinya sirkulasi darah normal akibat kegagalan jantung untuk memompa atau kontraksi secara efektif
  • Cardiac Arrest berbeda dengan Heart Attack yaitu terjadi karena penurunan aliran darah ke otot jantung sehingga menimbulkan manifestasi gangguan jantung
  • Terhentinya sirkulasi darah menghentikan transport oksigen ke tubuh. Kekurangan oksigen di otak mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran. Apabila otak tidak mendapat suplay oksigen 5 menit atau lebih akan mengakibatkan gangguan permanen atau kematian jaringan otak.
  • Pada kasus Cardiac Arrest harus dilakukan penanganan dengan segera mungkin, yaitu dengan pijatan jantung paru (CPR) diikuti dengan defibrillator (DC Shock) bila diperlukan.
Klaisfikasi :
  • Shockable : apabila ritme elektrokardiografi menggambarkan Ventrikel Fibrilasi dan atau Supra Ventrikel Tachycardi.
  • Non Shockable : apabila ritme elektrokardiografi menggambarkan bradycardi, assystole, dll.
Tanda dan gejala :
  • Tiba-tiba jantung berhenti memompa darah dengan memeriksa pada arteri karotis tidak adanya denyut nadi, bila tidak ditangani dengan tepat dan segera dapat menyebabkan kematian.
  • Pasien tidak sadar diakibatkan oleh tidak adequatnya perfusi pada otak.
  • Nafas agonal diikuti dengan henti nafas (apnoe)
Penyebab :
  • Penyakit jantung koroner menyebabkan Sudden Cardiac Arrest ± 60 – 70% pada orang dewasa, ±30% disebabkan oleh Ischemia.
  • Non Ischemia : cardiomyopathy, gangguan ritme jantung, gangguan jantung kongestif, myocarditis, hipertropi cardio myopathi.
  • Non Cardiac : Trauma, Intra Cranial Bleeding, Overdosis, pasien tenggelam, emboli paru-paru
  • Hipovolemia, hypoxia, asidosis, hiper/hipo kalemia, hypothermia, hiper/hipo glikemia.
  • Toxin, tamponade jantung, tension pneumothorax, thrombosis.
  • Resiko tinggi : perokok, tidak pernah olahraga, kegemukan, kencing manis, dan keturunan.
Pencegahan :
  • Diet yang baik, olahraga yang teratur, berhenti merokok, kontrol tekanan darah secara rutin, dan cek kadar kolesterol darah.
Penanganan :
  • Resusitasi jantung paru yang mengacu pada Basic Life Support sesuai dengan Standar Prosedur Operasional.
  •  Berikan bantuan ventilasi sebanyak 2 kali, bantu dengan pemasangan oro faringeal tube.
  •  Bila dalam 5 detik tidak ada nadi segera dilakukan pijatan jantung luar dengan perbandingan 30 : 2 baik oleh 1 maupun 2 penolong.
  • Tindakan intubasi dalam study kasus tidak ditemukan dapat membantu penyelamatan pasien secara signifikan saat terjadi cardiac arrest, apabila dilakukan intubasi pada pre hospital malah bisa memperburuk kondisi pasien.
  • DC Shock dilakukan apabila ditemukan ritme jantung menggambarkan VF dan atau SVT.
  • Obat-obatan : Epinephrine, Atropine, dan amiodarone. Epinephrine diberikan secara IV dengan dosis 1 mg, dapat diulang setelah 3 – 5 menit selama dilakukan Resusitasi Jantung Paru.
  • Apabila berhasil jaga perfusi dengan pemberian inotropik (dobutamin) dikombinasi dengan vasopressor (Nor epinephrine).
Prinsip-prinsip penanganan Cardiac Arrest :
  • Mengenal secara dini penyakit sebelum terjadinya cardiac arrest
  • Resusitasi Jantung Paru secara tepat dan cepat dan pemberian oksigenasi yang adequate
  • Defibrilasi dengan segera bila jantung menggambarkan Ventrikel Fibrilasi dan Supra Ventrikel Tachycardi.
  • ACLS dengan segera.
 

Rabu, 19 September 2012

Makanan Sehat dengan Vegetarian

Tak makan daging berarti bervegetarian?  Pendeknya kata seorang vegetarian tidak memakan daging apapun dan dalam bentuk apapun dan dalam bentuk bagaimanapun. Tapi benarkah manusia bisa hidup sehat hanya dengan mengandalkan tumbuh-tumbuhan?

Banyak penyakit dewasa ini akan diperberat dengan makan - makanan yang berasal dari hewan yang pengolahan atau sumber daging tersebut yang sembarangan. Secara rasa mungkin daging dikenal sangat lezat, namun kita sadari daging banyak mengandung asam urat serta kolesterol yang sangat tinggi walaupun disinyalir mengandung protein yang lebih tinggi. Efek yang ditimbulkan secara kumulatif dalam jangka waktu yang lama  dapat menimbulkan suatu penyakit.
Hidup sehat dengan cara vegetarian merupakan panutan yang perlu diikuti, baik secara sadar maupun tidak. Jika prinsip-prinsip cara ini sudah dipelajari dengan baik, Anda akan dapat menikmati hidup ini 
Manfaat Menjadi Vegetarian
  1. Dapat digunakan sebagai program diet bagi beberapa penderita penyakit yang harus menghindarkan makanan berlemak tinggi atau yang mengandung kolesterol jahat.
  2. Mengurangi kelebihan berat badan yang dapat memicu timbulnya beberapa penyakit lain seperti, serangan jantung atau darah tinggi.
  3. Asupan gizi dan serat yang diterima tubuh dalam jumlah cukup sama dengan jumlah kalori yang dihasilkan produk daging. Selain keseimbangan gizi, makanan vegetarian juga menyehatkan proses pencernaan dalam tubuh karena serat dari sayur-sayuran maupun buah.
  4. Membantu proses metabolisme tubuh dan membuat kerja dari usus maupun lambung tidak terlalu berat dalam melakukan pengolahan.
  5. Tambahan: lebih hemat karena harga makanan nabati biasanya lebih murah dibanding makanan hewani/daging. 
  6. Membuat kita sehat lahir dan batin serta memperpanjang usia hidup kita karena makanan hewani seperti daging umumnya dapat mempersempit pembuluh darah sehingga nutrisi dan oksigen terganggu yang akibatnya akan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  7. Wanita yang akan menopause tidak akan tersiksa karena makanan kacang kedelai, apel, cheri, korma, zaitun, dsb yang kaya fitoestrogen alami.
  8. Makanan nabati membantu penyembuhan penyakit kronis dan berbahaya seperti kanker dan jantung. Selain itu kita bisa terhindar dari penyakit pencernaan seperti sembelit, wasir, kanker usus, dsb 
Mari kita ubah kebiasaan kita menuju hidup yang lebih sehat. Bikin kidup lebih hidup dan sehat

Mohon beri komentar bisa langsung ke "Whatsapp messenger" +628113809606, saya ucapkan banyak terima kasih

Minggu, 16 September 2012

Luka Diabetik

PERAWATAN KAKI PENDERITA DM
Mengingat segala kemungkinan dapat terjadi pada penderita DM akibat gangguan pembuluh darah maupun syarafnya, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi luka, sebagai berikut:
  1. Penderita harus mencuci kakinya setiap hari dengan teratur, sesudah dicuci dikeringkan dengan seksama (terutama pada sela-sela jari kaki)
  2. Dapat dipakai bedak atau lotion.
  3. Pada penderita dengan komplikasi kronis DM, sebaiknya jangan menggunakan air hangat atau air panas untuk merendam kaki, oleh karena kepekaan rasa di kaki untuk panas berkurang sehingga penderita tidak merasakan apa-apa, walaupun kakinya melepuh.
  4. Apabila penderita merasa kakinya dingin, sebaiknya memakai kaos kaki, Sebaiknya memilih kaos kaki yang bahannya wol atau katun. Kaos kaki tersebut sebaiknya juga dipakai sewaktu tidur.
  5. Apabila memakai sepatu atau sandal, perlu diperiksa apakah alas kakinya licin dan rata.
  6. Apabila membeli sepatu baru, sebaiknya diperhatikan : sepatu jangan terlalu sempit, sebaiknya sepatu yang kulitnya lemas, pada awalnya sepatu tersebut dipakai beberapa jam saja, untuk membiasakan diri.
  7. Pada penderita DM yang mengalami gangguan syaraf sebaiknya jangan berjalan tanpa alas kaki, karena dapat terkena luka tanpa penderita menyadarinya.
  8. Sela-sela jari kaki perlu diperiksa, apakah terdapat luka atau kulit yang pecah-pecah, yang disebabkan oleh jamur kaki. Bila ada, cepat pergi ke dokter untuk diobati.

LUKA-LUKA DI KAKI
Setiap hari kaki harus diperiksa dengan seksama minimal 1 kali. Ini sangat penting untuk menemukan luka secara dini atau perubahan warna kulit seperti kemerahan, jangan sungkan untuk pergi ke dokter walaupun hanya luka-luka kecil sekalipun.
Berikut adalah kasus perawatan ulkus DM terinfeksi dengan abses besar di sisi lateral metakarpal dextra (kanan). Perawatan ulkus ini mengenai pasien wanita berusia 40 tahun yang dirujuk ke klinik rawat jalan dengan kasus gawat darurat label kuning 2 (gawat tidak darurat) kondisi saat ini terdapat luka terbuka, diatas metakarpal dextra sudah berlangsung 2 minggu, pasien mulai murung dan stres karena tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari serta bekerja sebagai pedagang kain dengan alam terbuka. 
Dari pemeriksaan diketahui terdapat luka terbuka berukuran 10 x 7 cm pada sisi lateral metakapral dextra, dibawah luka terdapat luka yang berfluktuasi, dan seluruh daerah kemerahan serta sudah mulai terdapat nekrose (jaringan mati) pada permukaan kulit. Parawatan luka ini tidak terlalu rumit apabila ada kerjasama antara pasien dengan petugas kesehatan, pasien bersedia dilakukan perawatan secara rutin dengan keyakinan luka akan sembuh. Perawat melakukan perawatan dengan sabar dan teliti serta profesional.
Sebelum kita melakukan perawatan luka periksa GDS (Gula Darah Sewaktu) kemudian baru kita lakukan tindakan incisi abses serta nekrotomi sebelumnya kita berikan cairan antiseptik dengan betadin cair dan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit, kaluarkan semua pus (nanah), gunting jaringan yang mati atau yang berwarna hitam, cuci dengan perhidrol kemudian bilas dengan cairan Na Cl 0,9 %, pasang tampon dengan betadin yang diencerkan dengan Na Cl 1:1 selama masih ada pus dan diganti setiap hari, apabila luka sudah menjadi gangren atau busuk, untuk perawatannya setelah digunting jaringan yang mati dan dikeluarkannya nanah kita lakukan kompres revanol dicampur norit dengan perbandingan 2 : 100 CC berfungsi untuk menyerap pus (nanah) agar bau busuk hilang, dilakukan tiap hari dan rutin hingga luka membaik. Setelah luka bersih dan tidak ada pus baru kita lakukan rawat luka dengan terapi gentamicin salep dan bioplacenton (untuk menumbuhkan jaringan).